Rabu, 06 Februari 2019

 


Proses Pengambilan Gambar


Shotting merupakan proses pengambilan gambar dalam membuat sebuah video atau film. Termasuk dalam proses produksi yang membutuhkan Persiapan, Pengetahuan, dan Skill dalam melaksanakan shoting. Salah satunya adalah dengan mengetahui teknik shot itu sendiri dalam video. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik shot yang biasa dipakai dalam membuat sebuah video/film.

Pengetahuan mengenai teknik pengambilan gambar ini sebenarnya untuk menentukan bagaimana shot itu akan dibuat, serta kesan yang timbul didalamnya. Untuk membedakan antara satu shot dengan shot yang lainnya, teknik pengambilan gambar ini dibedakan menjadi dua kategori yaitu dilihat dari Sudut Pengambilan Gambar, dan Ukuran Gambar yang akan dijelaskan pada penjelasan dibawah.

A.  Ukuran Gambar

Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Ukuran pengambilan gambar selalu berkaitan dengan ukuran tubuh manusia. Terdapat bermacammacam istilah antara lain :

·         Establishing Shot

shot pembuka dari suatu adegan yang memperlihatkan tempat dan waktu adegan itu berlangsung.
Contoh ::

·         Extreme Long Shot (ELS)

Gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.

Very Long Shot (VLS)

Menunjukkan subjek yang berada di tengah lingkungan sekitarnya. Dalam ukuran VLS ini, lingkungan di sekitar objek lebih dominan. VLS akan menampilkan panorama yang akan memenuhi layar.


LongShoot (LS)

Pengambilan secara keseluruhan tubuh dari kepala sampai kaki. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
 
 
 
·         Full Shot (FS)
pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
Contoh :
 
 
·         Medium Long Shot (MLS)
Gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut. Contoh :
 

   Knee Shot (KS)

Pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut. Contoh :
 
 
 

·         Wide Angle (sudut lebar)

Ukuran pengambilan gambar yang memasukkan keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan memberikan pandangan atas keseluruhan keadaan. Contoh :
 
 
·         Mid Shot (MS)
Menunjukkan mulai bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MS berfungsi untuk menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.
 
 
 

·         Medium Close Up (MCU)

Menunjukkan mulai bagian kepala sampai bahu. Ini merupakan standar pengambilan gambar dalam wawancara. Contoh :

·         Close Up (CU)

Gambar diambil dari jarak dekat. Dalam merekam suatu gambar subjek yang tengah melakukan aksi, maka CU berfungsi untuk memfokuskan sebuah aksi yang tengah dilakukan. Hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru. Contoh :
 
 
 
 

·         Big Close Up (BCU)

Pengambilan gambar wajah yang memenuhi layar penampilan gambar
 
 
 

·         Extreme Close Up (ECU)

Pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu. Contoh :

·         One Shot (1S)

Pengambilan gambar satu objek. 

·         Two Shot (2S)

pengambilan gambar dua orang.  Contoh :

·         Three Shot (3S)

pengambilan gambar tiga orang.  Contoh :

·         Group Shot (GS)

pengambilan gambar sekelompok orang.  Contoh :

B.  Teknik Gerakan kamera

Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
·         Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
·         Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
·         Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dantilt down jika kamera mengangguk.
·         Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
·         Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
·         Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.
·         Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade outjika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
·         Framing : objek berada dalam framing ShotFrame In jika memasuki bingkai danframe out jika keluar bingkai.

C.  TATA Cahaya
Berikut adalah teknik-teknik tata pencahayaan:

·         Three Points Lighting
Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light.

·         Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.

·         Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

·         Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni Background Light dimaksudkan agar setting/panggung tetap bisa kelihatan dengan baik.

·         Arah Cahaya
Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek? Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek. Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh kea rah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh, konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.


·         Kualitas Cahaya Kualitas pencahayaan berkaitan dengan keras atau lembutnya pencahyaan itu sendiri. Secara garis besar ada dua kualitas pencahayaan, yaitu hard light dan soft light. Hard light mempunyai karakteristik pencahyaan yang kuat dimana shadow atau bayangan lebih terlihat jelas. Softlight memiliki karakter sebaliknya, antara pencahyaan dengan bayangan hanya memiliki perbedaan yang tipis.

·         Rasio Pencahayaan
Lighting Ratio merupakan perbandingan antara brightness dan lightnest. Misalnya perbandingan 2:1, dimana pencahayaan area terang dua kali lipat dibanding area gelap. Teknologi video memungkinkan sampai pada rasio 4:1, area terang memiliki intensitas 4 kali lebih terang dibandingkan area gelap. Jika lebih dari itu, maka unsur detail bayangan atau shadow akan hilang.

·         Kontrol Cahaya
Ini merupakan metode untuk menambah atau mengurangi pencahayaan dari sumber cahaya. Penambahan atau pengurangan ini untuk menghasilkan efek tertentu. Misalnya efek cahaya matahari yang memancar masuk pada jendela kamar tidur, digunakan translucent yang ditempelkan dekat sumber cahaya.

·         Mengukur Intensitas
Intensitas cahaya yang yang dihasilkan dari key light, fill light,serta backlight bisa diukur oleh sebuah alat yakni Lightmeter. Ada dua jenis alat ini yaitu Incident and Reflectant. Incident diperuntukkan untuk mengukur intensitas cahaya yang “jatuh” pada subjek. Sedangkan Reflectant dipergunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh subyek.

Jenis-Jenis Lighting Banyak sekali jenis lampu yang digunakan dalam proses pengambilan gamar atau shooting. Jenis lampu itu terdiri atas :

·         Blonde :1000-2000 watt, biasanya digunakan sebagai pencahayaan flood untuk area yang luas
·         Readhead : 650 – 1000 watt, digunakan sebagai key flood untuk area yang luas
·         Pepper Light : 100 – 1000 watt, lampu dengan intensitas rendah digunakan khusus untuk key atau fill light
·         HMI : ini merupakan jenis lampu kualitas tinggi
·         Hallogen : 100 – 500 watt, digunakan sebahgai key flood untuk area luas, jenis lampu ini biasanya digunakan untuk produksi dengan budgeting rendah.
Fresnell : jenis lampu yang memiliki lensa khusus yang memancarkan cahaya

Temperatur Warna
Temperatur Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap sebuah obyek ketika cahaya itu mengenai obyek. Ukuran temperatur warna dinyatakan dalam satuan derajat Kelvin (K). Semakin besar ukuran derajat Kelvin, maka warna obyek semakin putih, kebalikkanya maka obyek akan terlihat semakin menguning.




D.  Tata Suara

Tata suara adalah bagian penting dari sebuah produk video, untuk melengkapi sebuah penjelasan sebuah cerita.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perekaman suara:
1.     Pastikan peralatan perekaman suara dalam kondisi baik /tidak rusak yang dapat mengasilkan gangguan suara (noise).
2.    Pastikan indikator level audio pada kamera bekerja.

3.    Jangan melakukan aktifitas yang tidak perlu yang dapat menyebabkan suara, hingga menggangu proses perekaman.
Desain tata suara yang baik memuat ketiga elemen semenjak awal. Film anda tidak perlu musik, maka dialog dan efek suara dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi film anda. keputusan ini jangan dibuat belakangan, karena akan timpang tindih.

Dialog
Untuk perekaman audio yang lazim di gunakan di Indonesia adalah DAT (digital audio tape). Kelebihan: pengoperasian sangat mudah, harga pita kasetnya murah, alatnya ringan, serta bentuknya sederhana. Proses perekaman bisa dilakukan dengan dua cara
• secara langsung (direct sound)
• secara tidak langsung (after recording)

Kelebihan dari direct sound, bahwa suara yang terekam mencerminkan mood pemeran saat shooting dilakukan. suara yang terekam diperkuat dengan oleh gambar dan suasana yang muncul saat shooting. Kelemahan dari Sound Direct, sering adanya suara-suara yang tidak diinginkan dan tidak bisa dikendalikan.

After Recording memberikan kebebsan untuk merekam suara tanpa gangguan suara di lokasi karena perekaman dilakukan di studio. Secara teknik,kontrol perekaman ada di anda. Kelemahan after recording adalah mood yang lebih sukar dicapai ketimbang perekaman dengan cara direct sound Musik.

Voice over adalah narasi tambahan yang berupa suara manusia yang membacakan sebuah cerita/narasi yang berkaitan dengan video yang dibuat. Hal yang harus diperhatikan dalam voice over adalah pemilihan voice over talent atau orang yang mengisi/menyuarakan voice over. Hal ini penting karena ini berpengaruh terhadap proses selanjutnya.

Elemen musik sendiri untuk mempertegas sebuah adegan agar lebih kuat maknanya. Apabila musik dimaksudkan sekedar sebagai latar belakang, maka musik masuk kategori elemen efek suara.

Ilustrasi musik, adalah suara baik dihasilkan melalui instrument atau bukan, yang disertakan dalam suatu adegan untuk memperkuat adegan. Penanggung jawab ilustrasi musik disebut ilustator musik (musik ilustrator)

Theme song adalah lagu yang dimaksudkan sebagai bagian identitas sebuah film, bisa merupakan sebuah lagu yang ditulis khusus untuk film atau pun lagu yang telah populer sebelumnyaBisa dikerjakan oleh ilustrator musik atau orang lainApabila film cerita punya sejumlah theme song, kumpulan lagu tersebut kebanyakan dirilis dalam bentuk kaset atau compact disk (CD) bisa disebut soundtrack Efek Suara (Sound Effect)Bunyi gemerincing seonggok kunci, langkah sepatu diatas keramik, suara pintu mobil ditutup, suara peluit wasit, dan tangisan bayi merupakan contoh sound effect dalam sebuah film.